KATA PENGANTAR
Salawat dan Salam hamba hanturkan kehadirat Allah SWT dan Keluarga Besar Nabi Penutup Zaman Muhammad SAW, yang telah memberikan limpahan rahmatnya, berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang penulis beri judul “ Handphone dikalangan siswa SMU Negeri 1 Kendari. (studi tentang gaya hidup dan penggunaan handphone) ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini sangat di tunjang oleh berbagai pihak yang senantiasa memberikan dorongan dan bantuan atau motifasi baik itu berupa moril maupun materil yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada mereka terutama.terutama Bapak Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc, selaku Rektor Universitas Haluoleo. Bapak Drs. H. Damsid, M.Si, selaku Dekan Fisip Unhalu. Ibu Dra. Wa Ode Sifatu, M.Si selaku ketua Jurusan Antropologi. Ibu Dra. Wa Ode Sifatu, M.Si. selaku pembimbing I, dan Ibu Dra Hasniah.M.Si. selaku pembimbing II, yang telah benyak memberikan saran dan keritik, serta petunjuk, baik secara teknis maupun secara teoritis dalam penyusunan skripsi ini. Dosen-Dosen dan Seluruh Staf Karyawan dan karyawati Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik pada umumnya dan pada khususnya jurusan Antropologi, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan dan administrasi dalam mengikuti perkuliahan sampai penyelesaian studi di Unhalu.
Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Pur. TNI . Pelda. Abd. Manan (Alm). Dan Ibunda tersayang, Hj. Hafsah Manan, yang telah mengasuh, membesarkan, serta mendidk ananda, (pengorbanan yang ibu berikan tidak ternilai harganya, walaupun seluruh isi bumi ini ku berikan untuk membalas jasa Ibu, Thank You For You, Mama. I Love Yuo Forever). My Family, Drs. Asfian. HF, Dra. Hapnawiah. M.Pd. Mappadjarungi. S.Sos. M.Si. Ita Angraeni Puspitasari. S.Sos. M.Si. Djawaruddin. Ardan Manan. Serka Asran Manan. K’ Bahra. Adik hanturkan beribu ucapan terimaka kasih atas bantuan yang berupa moril maupun materil yang kaka berikan, serta harapan dalam penyelesaian studiku.Untuk Sepupuku, K’Arma,Ani,Ice.(thank’s suportnya), Kemenakanku yang imut-imut serta manis-manis,Diego, Fikra, Dirga, Patri, Adit, Jeny, Aco, Tegar, Akink, dan adik2 Buat seluruh keluarga yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, terima ksih atas doa dan suport yang kalian berikan.
Seluruh keluarga besar MAHACALA UNHALU, yang khususnya buat angkatan X, Komar MH. 10167 OB, Wati ML 10169 OB, Asrudin MH 10170 OB (thank’s Jii). Dan buat ketua umum MAHACALA (8155 AT) tahank’s dukungannya boss. Seluruh kaka-kaka dan adik-adik di MAHACALA yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu Thank’s For You All. Teman-teman yang selama ini menemani penulis, Firmansyah, S.Sos (my engel). Aspar, S.Sos, Asrilia Anas, S.Sos, Ully, S.Sos, Ferry (Papahku), bapa Nita dan Mama Nita, Nita, Naldi, Suharman Lausa, S.Sos (thank’s terang bulannya hehe), Falman, S.Sos,(thank’s komputernya n makan siangnya jii). Fandi“rock 82”(semangat jii), Ashari, Rajab, Cici+Usyar (akur-akur nach) dan adik-adikku, Infa, Eva, Yana. Adik-adikku yang manis-manis di sekertaris Hera, Yunie, Serly (semangat), teman KKPq Syamsiar (semangat, pantang menyerah), Mila Dian (sa sayangko). Maman+Ninik (akur-akur aja), firman “pimen” yang sudah nemani saya di depan lorong.. Dan untuk seluruh kawan-kawanku seantera jagat raya thank’s untuk semuanya.
kepada kepala sekolah SMU Negeri 1 kendari, guru bidang studi dan para siswa yang dengan penuh keterbukaan kepada penulis serta memberikan yang di butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga Alaah SWT senantiasa mambalas budi mereka dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Telepon seluler (ponsel) atau lebih dikenal di kalangan remaja dengan sebutan handphone (HP), merupakan alat komunikasi zaman sekarang yang mengunakan transmisi gelombang radio. Di kawasan Asia, HP pertama kali muncul dan populer di Jepang pada tahun 1979 dan merupakan terobosan teknologi yang sangat mutakhir bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Sejak pertamakali mucul, HP memang tidak dapat dipisahkan dengan gaya hidup umat manusia. Keberadaanya tidak dapat dipisahkan dengan simbol status sosial dan ekonomi, ataupun menjadi lambang kebanggan suatu kalangan tertentu yang menggunakannya. Walaupun sementara orang mungkin berkeiginan menciptakan gaya hidup total (tampil beda). Apa sebenarnya keinginan dari masyarakat untuk menciptakan gaya hidup total sebagai ekspresi identitas pribadi, kebanyakan. Walaupun diserang dengan agen-agen periklanan, mungkin kita sering melihat pilihan antara soaps (sabun) dan soups (sup) bukan sebagai perasangka serius terhadap citra diri mereka. (Werde, 1992 ; 25).
Selain makan, minum, rumah mobil, liburan, dan juga benda-benda seni sebagai peningkatan gaya hidup tidak lepas juga dari HP (handphone), kalangan remaja saaat ini kalau ingin disebut remaja gaul janganlah memakai HP monophonic dan walkman. Barang-barang itu pada saat sekarang sudah termasuk trash (sampah), menurut salah satu majalah yang terbitan luar, remaja harusnya memakai HP polyphonic + kamera, selalu menenteng kamera digital, punya PDA, dan membawa diskman. Itu baru gaul namanya. (Armando,2005 ; 1)
Handphone pada awalnya merupakan barang yang langka, namun seiring dengan perjalanan waktu dan kemajuan zaman, benda tersebut sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan baik eksekutif atau kalangan kantoran, maupun masyarakat umum, khususnya kalangan remaja. Fungsi handphone pada saat ini perlahan sudah mulai berubah dari sekedar sebagai alat komunikasi yang hanya mengandalkan fitur SMS dan komunikasi secara langsung. Sekarang perusahaan produsen ponsel (vendor) berupaya memanjakan pengguna ponsel-ponsel mereka dengan fitur-fitur tambahan seperti kamera, videoi, radio FM, dan game di dalam ponsel hasil peroduksi para vendor tersebut.
Selain dampak positif dari penggunaan handphone, teknologi handphone juga memberikan dampak yang negative, seperti yang terjadi di Korea Selatan. Beberapa waktu lalu sebanyak 350 siswa Akademi di Negeri Gingseng di tengarai menyebarkan jawaban soal tes keteman-temannya, Cyber Crime Investigation Squad, penyidik kejahatan Dunia Maya di Korea Selatan, telah meneliti persoalan contek-menyontek lewat SMS tersebut bahkan dicurigai sebanyak 600.000 siswa terlibat melakukan pertukaran jawaban tes lewat SMS. Selain itu juga banyak ditemukan siswa SMA berpose bugil atau sedang melakukan hubungan intim di dalam ponsel yang mereka miliki, dan tidak bisa di pungkiri bahwa kebanyakan dari mereka yang memiliki ponsel merekam video atau menyimpan filem porno di dalam ponsel mereka. (Azmi,2004;4).
Dampak yang lebih kompleks dari merebaknya penggunaan ponsel adalah lenyapnya kontak pribadi dan hilangnya sentuhan yang menumbuhkan rasa dicintai, rasa aman, dan rasa terlindungi. Tidak dapat dipungkiri bahwa HP dikalanga remaja merupakan sudah menjadi kebutuhan penentuan gaya hidup dan status sosial dikalangan kelompok mereka sendiri. Penentuan gaya, status sosial tidak lain agar dipandang tinggi dikalangan mereka ini sudah menyangkut budaya dari diri mereka.(Budiarjo,2004 ; 1).
Fenomena yang sama juga ditemukan dikalangan siswa SMU Negeri I Kendari. Penggunaan handphone dikalangan siswa SMU Negeri I Kendari berkaitan dengan gaya hidup mereka. Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa jumlah siswa SMUN I Kendari sebanyak 1290 orang dari jumlah ini sekitar 72,9 % (941 siswa) mempunyai ponsel. Dari jumlah tersebut 196 siswa masih menggunakan ponsel dengan fitur standar (handphone yang cuma memiliki pasilitas SMS dan menelpon saja). Sedangkan sisanya yaitu 745 siswa merupakan pengguna handphone berkemampuan lebih (handphone yang dilengkapi dengan kamera, MP3, perekam video dan radio FM). Para siswa yang memiliki handphone berkemampuan lebih sangat mengerti betul apa fungsi dan manfaat dari fasilitas yang ada di dalam handphone mereka, dari hasil observasi awal yang dilakukan tidak jarang para siswa juga biasa mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah mereka, yakni kegiatan kegiatan-kegiatan yang berbau ekstrakulikuler, tapi tidak jarang juga ada sebagian siswa yang memanfaatkan handphone mereka kearah yang negative. adapun objek dari penelitian ini berfokus pada siswa SMU Negeri 1 Kendari.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti menetapkan judul: “Handphone (HP) Di Kalangan Siswa SMU Negeri 1 kendari” (studi tentang gaya hidup dan penggunaan HP).
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana gaya hidup siswa SMU Negeri 1 Kendari yang menggunakan handphone (HP).
b. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan handphone bagi siswa SMU Negeri 1 Kendari.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian,
a. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui Bagaimana gaya hidup siswa SMU Negeri 1 Kendari yang menggunakan handphone (HP).
- Untuk mengetahui berbagai dampak yang ditimbulkan dari penggunaan handphone bagi siswa.
b. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Memberikan pengetahuan terhadap masyarakat secara luas (baik orang tua, pihak sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya) mengenai perilaku penggunaan handphone dikalangan siswa sehingga orang tua dapat lebih mengarahkan serta mengontrol penggunaan handphone bagi anak mereka khususnya berkaitan dengan dampak negatif yang timbul dari penggunaan alat tersebut.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian dengan tema yang sejenis di masa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang penggunaan handphone dikalangan SMU telah banyak dilakukan, diantaranya, ponsel merupakan pembentukan identitas sosial dikalangan siswa SMU. Penggunaan handphone dikalangan remaja SMU di dorong oleh faktor hiburan dari fasilitas handphone tersebut. Sebagai contoh mereka menggunakan handphone pada jam istirahat untuk mendengarkan siaran radio FM ataupun memutar MP3 player untuk mendengarkan lagu yang telah “disuntikkan” ke dalam handphon. Mereka merasa bangga jika memiliki handphone dengan fasilitas yang lebih banyak. Hal ini merupakan cerminan bahwa handphone merupakan simbol status sosial dan gaya hidup di kalangan siswa itu sendiri. HP juga dapat digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan siswa di sekolah, ini di lakukan pada jam pelajaran peraktek. Dengan hanya berbekal handphone yang dilengkapi fasilitas kamera, perekam suara dan video, maka mereka dapat mendokumentasikan kegiatan tersebut. (Armando, 2005 ; 2)
Dari hasil penelitian terbaru di temukan juga bahwa handphone menyebabkan orang semakin tidak on-time. Sesuai dengan kemajuan teknologi manusia menjadi jauh lebih fleksibel. Lupa janjian bisa telepon, mau batalin kencan tinggal sms, mengatur rapat tinggal e-mail saja. Melihat perubahan itu, intel mengadakan survey terhadap seribu orang. Hasilnya, telepon seluler terbukti membuat orang cenderung menunda janji tanpa persetujuan pihak lain (ngaret) dan tidak teratur
Lebih lanjut ditemukan bahwa satu dari lima orang dalam survey tersebut mengaku lebih tidak dapat diandalkan dalam hal waktu sejak memiliki ponsel. Alasannya, ada 'jaring pengaman' bernama ponsel! Terlambat sedikit kan bisa sms, begitu alasannya. Sepertiga responden survey ini juga mengaku jauh lebih fleksibel dalam hal janjian dengan teman atau keluarga. Perubahan jadwal, tempat, sampai pembatalan bisa dilakukan pada saat-saat terakhir lewat kemudahan ponsel.
Selain itu satu dari lima orang dalam survey tersebut juga mengaku lebih berani dalam hal hubungan dengan lawan jenis. Kemudahan sms dan e-mail membuat mereka tak ragu lagi untuk mencoba mendekati pujaan hati. Jika sms pertama dibalas, selanjutnya bisa berlanjut ke kencan pertama. Tinggal pintar-pintar menyusun kata-kata cinta yang menggoda.
Masih tentang hubungan sosial, 75% responden merasa bisa bersikap lebih spontan dengan adanya ponsel. Misalnya, mereka lebih mudah mengekspresikan rasa cinta dan sayang dengan mengirim ucapan rindu, sayang, atau bahkan melamar kekasih lewat sms atau MMS. (Wardana, Dkk 2005 ; 1-2)
BAB III
METODE PEMELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMU Negeri I Kendari. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain :
1. SMUN I Kendari merupakan sekolah unggulan yang dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lainnya di wilayah Kota Kendari. Tidak saja dilihat dari segi prestasi akademik, tetapi juga prestasi di bidang ekstra kurikuler.
2. Sebagian besar siswa sekolah ini telah menggunakan handphone dengan berbagai merek mulai dari handphone dengan fitur (fasilitas) standar hingga handphone yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih canggih seperti kamera, fasilitas internet, pemutar MP3 (musik dengan format khusus), perekam suara dan gambar, serta fitur-fitur lain yang lebih menarik.
3. SMUN I Kendari memiliki peraturan yang cukup ketat dalam upaya kontrol terhadap penggunaan handphone dikalangan siswa khususnya berkaitan dengan merebaknya kasus film/gambar porno yang melibatkan oknum siswa itu sendiri.
B. Pemilihan Informan.
Penentuan informan dalam peneliti menggunakan konsep Spradley dalam Endraswara (2003 : 54) yang pada prinsipnya menghendaki seorang informan itu memiliki pemahaman yang dibutuhkan peneliti. Dalam hal ini seorang informan adalah seseorang yang memenuhi syarat terlibat langsung dan enkulturasi penuh atau memahami budayanya dengan begitu baik,tanpa harus memikirkan karena sudah terbiasa dengan hal itu. Dalam pelaksanaannya penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik snowballing, yaitu berdasarkan informasi dari informan sebelumnya untuk mendapatkan data jenuh yaitu tidak terdapat data yang baru lagi atau dengan kata lain tidak terdapat informan yang baru lagi.
Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menentukan dua kategori informan yakni informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah Ketua OSIS SMUN I Kendari. Penentuan informan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa sebagai seorang ketua OSIS, maka tentu saja ia banyak bergelut dengan segala aktivitas yang berkaitan dengan kesiswaan baik dalam kegiatan yang sifatnya formal (proses belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler), maupun dalam kegiatan sehari-hari siswa di sekolah. Keadaan tersebut menjadikan ia mampu menggambarkan secara konfrehensif mengenai perilaku penggunaan handphone dikalangan siswa sekaligus mampu untuk menggiring peneliti untuk memeperoleh informasi dari informan selanjutnya (informan biasa) yang dianggap representative berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Sedangkan informan biasa dalam penelitian ini yakni para siswa-siwi SMU Negeri 1 Kendari (laki-laki dan perempuan) serta para guru yang mengajar di SMU Negeri 1 Kendari.
Dengan menggunakan teknik snowballing jumlah informan yang di wawancarai yakni dari kalangan guru sebanyak tiga orang, sedangkan dari siswa kelas satu sebanyak dua belas orang, dari kelas dua tiga belas orang, dan dari kelas tiga sebanyak delapan orang siswa. Dengan teknik snowballing karakteristik informan juga tidak ditentukan pada saat peneliti berlangsung, melainkan didasarkan pada rekomendasi atau informasi dari informan sebelumnya. Melalui rekomendasi itu, peneliti segera menghubungi informan berikutnya sampai mendapatkan informasi yang utuh.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik untuk memeperoleh data dan informasi yang berhubungan denga permasalahan yang diteliti maka, di gunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut penelti menggunakan teknik wawancara (interview) dan teknik pengamatan (observation).
1. Wawancara (interview)
Wawancara yang dilakukan adalah serangkaian wawancara mendalam (indepth interview) dengan menggunakan pedoman wawancara (guide interview) yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti. Dalam melakukan wawancara peneliti melakuan proses wawancara di sekolah dan dirumah informan, jika ada waktu untuk melakukan wawancara di sekolah, namun jika peneliti melihat waktu atau tempat melakukan wawancara tidak tepat di lakukan di sekolah maka peneliti meminta alamat rumah dan nomor telepon informan yang bias di hubungi kapan saja di luar jam sekolah. Dalam melakukan wawancara peneliti juga menggunakan pedoman wawancara yang bertujuan untuk memfokuskan setiap pertanyaan terhadapa setiap informan yang penelti wawancarai. Diharapkan bahwa walaupun dengan fokus pertanyaan yang cenderung sama, namun dapat diperoleh informasi yang lebih beragam.
Beberapa hal yang menjadi fokus wawancara peneliti antara lain mengenai bagaimana persepsi siswa SMU Negeri I Kendari tentang fungsi dan manfaat handphone, faktor-faktor apa yang mendorong penggunaan handphone dikalangan siswa serta berkaitan pula dengan dampak yang ditimbulkan terhadap penggunaan HP bagi siswa. Dalam hal ini berkaitan dengan dampak positif dan negatif dari fenomena tersebut. Beberapa focus wawancara tersebut dalam implikasinya akan dikembangkan lebih lanjut ke dalam bagian-bagian pertanyaan yang lebih khusus sehingga diperoleh data yang sbenar-benar akurat untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
Dari hasil survey awal, peneliti mendapati kendala kemungkinan sukarnya melakukan wawancara dalam lingkungan sekolah pada jam istirahat sekalipun. Untuk menyiasati hal tersebut, maka peneliti berupaya meminimalisir proses wawancara di lingkungan sekolah dan lebih mengutamakan proses wawancara secara mendalam saat siswa telah lepas/selesai dari segala aktifitas sekolah.
2. Pengamatan (Observation)
Teknik pengamatan dilakukan untuk mendukung data hasil wawancara. Pengamatan dilakukan peneliti dalam bentuk partisipasi terhadap objek penelitian. Dengan dmikian peneliti dapat mengetahui dengan lebih baik mengenai perilaku siswa dalam penggunaan handphone. Pengamatan dilakukan baik saat proses belajar mengajar (diupayakan aktivitas pengamatan peneliti tidak menggangu proses belajar mengajar) maupun pada saat istirahat. Aspek yang diamati antara lain berkaitan dengan fisik handphone yang digunakan oleh siswa (merk, kualitas, fitur-fitur yang digunakan), perilaku penggunaan handphone secara menyeluruh misalnya berkaitan dengan dimana dan kapan handphone digunakan oleh siswa.
D. Teknik Analisa Data.
Analisa data dilakukan dimulai saat penelitian ini dilakukan hingga pada penyusunan laporan penelitian. Sajian data analisis hasil wawancara dan pengamatan dilakukan secara deskriptif kualitatif yang sifatnya mendalam. Analisis dilakukan dengan cara mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorikan data. Setelah itu barulah dicari tema-tema budaya yang kemungkinan menjadi fokus penelitian. Fokus penelitian ini diperdalam melalui pengamatan dan wawancara berikutnya. Pada akhirnya data-data tersebut kemudian diinterpretasi dari teori-teori yang digunakan sehingga dengan sendirinya penelitian ini benar-benar menggambarkan kenyataan yang sebenarnya (Sprdley, 1997 ; 231)
Dalam analisis ini yang “berbicara” adalah data dan peneliti tidak melakukan penafsiran. Jika ada penafsiran, maka hal itu merupakan hasil pemahaman dari interpretasi informan terhadap berbagai pertanyaan yang ditanyakan kepada informan. Dengan cara demikian, akan terlihat fungsi dan manfaat perilaku penggunaan handphone dikalangan siswa. Data yang di amati adalah gaya hidup dan penggunaan handphone di SMU Negeri 1 Kendari dan perkembangan hendphone dikalangan siswa SMU Negeri 1 Kendari, serta berbagai macam factor yang menyebabkan para siswa menggunan handphone di sekolah.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil SMU Negeri 1 Kendari
1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
SMA Negeri 1 Kendari didirikan (dinegerikan) tanggal 1 Agustus 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri P dan K Nomor : 23 / SK -B / 1963 tanggal 1 Agustus 1963. Sebagai Sekolah tertua dan terletak di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara, SMA Negeri 1 Kendari telah tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah/ Kota dan Kantor Wilayah Depdikbud Provinsi Sulawesi Tenggara dan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara. Hal ini terlihat dari perkembangan bangunan yang berupa fisik dan sarana pendukungnya maupun pada peningkatan kualitas.
Sejak pertama berdirinya SMU Negeri 1 Kendari ini telah banyak mengalami perubahan atau pergantian nama antara lain:
1. SMA Negeri 224 Kendari
2. SMA Negeri 1 Teladan Kendari
3. SMU Negeri 1 Kendari sampai sekarang
Sejak berdirinya SMU Negeri 1 Kendari telah mengalami delapan kali pergantian kepala sekolah, antara lain : Tuna Saranani : 1962–1967, Drs. B. Lakawa : 1967–1969, Drs. L. Abidin Dani : 1969 – 1975, Drs. Musarudin : 1975, Drs. Muh. Sanib : 1975 – 1985, Drs. Muh. Idris Hasi : 1985- 1994, Drs. Rayen Ibrahim : 1994 – 2004, Rasu Tosepu. S.Pd : 2004 – sampai sekarang.
SMU Negeri 1 Kendari mempunyai visi misi sebagai berikut :
1. VISI
"Unggul dalam Prestasi, Teladan Berdisplin, Anggun Beretika, dan Bewawasan Lingkungan yang Dilandasi Iman dan Taqwa".Indikator Visi.
1. Unggul dalam prestasi intrakurikuler dan yang sejalan dengan intrakurikuler.
2. Teladan dalam disiplin belajar danbekerja.
3. Anggun beretika baik prilaku maupun penampilan..
4. Berwawasan lingkungan baik fisik biologis maupun lingkungan berciri belajar
5. Dilandasi iman dan taqwa diukur dari pelaksanaan ibadah dan pengamalan ajaran agama yang dianut.
2. MISI
- Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan menyenangkan serta melaksanakan penilaian secara komprehensif, berkelanjutan, jujur, dan trasnsparan sehinga GSA ( Gain Score Achievement) yang dicapai setiap tahun meningkat.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran dan ekstrakurikuler dalam rangka menguasi IPTEK dan membekali siswa dengan Lifeskill
- Meningkatkan semangat keunggulan pada seluruh warga sekolah dalam belajar, bekerja, dan berkarya.
- Menjadi model penjamin mutu pendidikan
- Meningkatkan disiplin belajar dan disiplin kerja
- Meningkatkan kesadaran dan ketaatan dalam berprilaku dan berpenampilan sesuai tata tertib sekolah
- Menciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya, aman, tertib, dan berciri masyarakat belajar
Melaksanakan ibadah dan mengamalkan nilai-nilai ajaran yang dianut dalam kehidupan sehari-hari. (www.sekolahkami.com/sman1kdi/)
Di SMU Negeri 1 Kendari Ada 16 (enam belas) Orde Basis yang berada dibawah naungan OSIS SMA Negeri 1 Kendari. Setiap orde basis mempunyai kegiatan yang berbeda-beda. Orede basis tersebut antara lain yaitu: PRISMA (Persatuan Remaja Islam SMANSA, PSK (Persatuan siswa Kristen, PMR, PRAMUKA, PSL (Pelajar Sadar Lingkungan), K2S (Komite Kedamaian Lingkungan), GMN - MB (Gita Mandala Nuansa Marching Band), SASE (Sanggar Seni), SISPALA ( Siswa Pencinta Alam), CECC (Urde English Conuersation Club, KOSS ( Komite Olah Raga SMANSA), KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), KOPERASI, PASKIBRA, PERSMA (Pers dan Mading), FILATELI.
SMA Negeri 1 Kendari mempunyai club sains yang dibentuk dengan tujuan untuk tempat menyalurkan bakat siswa dibidang ilmu pengetahuan serta mempersiapkan siswa menghadapi tes olimpiade tingkat Kota dan Provinsi. Mata Pelajaran yang masuk dalam Club sains yaitu: Fisika, Matematika, Kimia, Biologi, Astronomi, Komputer, Ekonomi. Setiap Mata Pelajaran yang masuk dalam club sains dibimbing oleh guru yang ditunjuk dan di SK kan oleh Kepala sekolah yang memamng betul-betul mempunyai kemampuan di bidangnya.
Tik (teknologi informasi dan komunikasi ) merupakan terjemahan dari information and communication technologi (ict). Teknologi Informasi mempunyai pengertian yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolahan informasi. teknologi komunikasi mempunayai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya.
Manfaat Tik untuk komunitas sekolah
-Guru
-Siswa
-Adminstrasi/tempatumum
-Perpustakaan
-Siswa
-Adminstrasi/tempatumum
-Perpustakaan
Manfaat Tik bagi guru
1.Efisien dan efekti
2.Memperkecil kesalahan presepsi,
3.Mengatasi kekurangan alat
4.Mengembangkan kompetensi tik yang dimiliki untuk mendukung pbm dalam upaya meningkatkan ketercapaian kompetensi siswa
5.Mengembangkan kemampuan tik dengan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif kreatif dan bertanggung jawab.
6.Berkomunikasi dengan sesama guru secara regional, nasional, maupun
internasional
internasional
7.Memperoleh materi ajar secara cepat dan murah dalam upaya mengembangkan bahan ajar.
Manafata Tik bagi siswa
1. Interaksi siswa dan guru melalui e-mail
2. Interaksi siswa dengan siswa melalui millis
3. Interaksi siswa dengan siswa dan guru bersma-sama.
4. Interaksi siswa dengan pelajar
5. Mendapat sumber belajar alternatif yang tersedia secara luas
BAB V
HANDPHONE DI KALANGAN SISWA SMU 1 KENDARI
Untuk membahas mengenai penggunaan handphone dikalangan Siswa SMU Negeri 1 Kendari, maka ada beberapa poin penting yang perlu mendapat penekanan dalam pembahasan selanjutnya yakni berkaitan dengan persepsi siswa SMU tentang fungsi handphone serta dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan perangkat teknologi informasi tersebut.
A. Gaya Hidup Siswa SMU Negeri 1 Kendari Yang Menggunakan Handphone
Persepsi merupakan tanggapan yang bermula dari pengamatan dan pengindraan yang dilakukan sebelumnya oleh manusia, baik merupakan informasi tetap tentang lingkungan melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan perasaan, dan penciuman yang akan berkembang kembali dalam fikiran yang nantinya akan mempengaruhi perilaku yang dipilih oleh seseorang. (Puji Irwanto: 2006; 26)
Demikian pula dalam hal penggunaan teknologi komunikasi seseorang meggunakan sebuah perangkat teknologi informasi dimotifasi oleh kesadaran individu yang merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, dan mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari di sekitarnya, sehingga individu manusia merasakan bahwa perangkat teknologi informasi tersebut memang layak untuk ia miliki
Kaum remaja khususnya siswa SMU merupakan konsumen yang paling sadar mengenai kebutuhan akan perangkat teaknologi informasi, bagi mereka memiliki perangkat teknologi handphone tertentu menjadikan mereka remaja yang tidak gaptek (gagap teknologi) dan terkesan lebih gaul. Hal ini tidak telepasa dari persepsi mereka mengenai penggunaan handphone itu sendiri, persepsi tersebut dapat berkaitan dengan teknologi yang di miliki oleh mereka, berdasarkan hal tersebut, berikut peneliti memaparkan beberapa persepsi ynag muncul di kalangan Siswa SMU 1 Kendari mengenai fungsi handphone.
1. Handphone Sebagai Alat Komuniksi Yang Efektif Dan Efisien
Sejatinya, handphone memang merupakan perangkat teknologi yang digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien. Efektif, berarti individu (manusia) dapat menghubungi seseorang baik melalu SMS ataupun penggilan langsung yang berada di mana saja (tentu saja masih dalam jangkauan sinyal jaringan operator yang digunakan) tanpa harus bertemu secara langsung dengan orang yang dimaksud. Efisien, berarti pengguna handphone dapat menghemat biaya tenaga yang mungkin saja akan dibutuhkan jika kita ingin bertemu langsung dengan oarng yang di maksud.
2. Handphone Sebagai Sarana Untuk Ajang Perkenalan Dan Bersosialisasi Dalam Lingkungan Pergaulan
Handphone sebagai sebuah perangkat teknologi komunikasi, maka selain merupakan alat yang dapat menghubungkan orang yang satu dengan orang yang lain, ia dapat juga berfungsi sebagai sarana sosialisasi siswa terhadap lingkungan, pergaulan baru yang dialaminya. Setiap hari, minggu, bulan dan bahkan tahunan siswa baik sengaja maupun tidak disengaja akan berhadapan dengan orang-orang baru / anggota masyarakat yang baru. Handphone merupakan perangkat teknologi yang memperlancar hal tersebut, yakni proses pengenalan orang-orang baru, bersosialisasi didalam lingkungan pergaulan yang baru baik dalam konteks personal maupun kelompok
3. Handphone Sebagai Perstise Bagi Pemiliknya
Prestise merupakan gengsi atau nilai diri yang dimiliki oleh seseorang, prestise seseorang dapat timbul karena faktor kalahiran (keturunan), status sosial yang lebih tinggi di masyarakat, kekayaan (ekonomi) atau dengan kata lain kepemilikan sumber daya tertentu. Kepemilikan handphone juga dapat menunjukkan prestise pemiliknya, Di kalangan Siswa SMU Negeri 1 Kendari , kepemilikan handphone baik secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan gengsi atau nilai diri bagi siswa tersebut.
4. Alrternatif Siswa Dalm Mendapatkan Pulsa Selain Dari Orang Tua.
Dalam pemenuhan kebutuhan akan pulsa orang tua sangat berperan penting, dimana orang tua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anaknya, namun jika orang tua sudah dtidak mampu lagi atau sang anak yang kelewatan boros dalam hal pemakaian pulsa maka si anak tersebut mempunyai alternatif lain dalam hal pemenuhan kebutuhan akan pulsa.
5. Handphone Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Akan Entertaiment (Hiburan)
Ramaja dan hiburan merupakan dua hal yang saling berkaitan dengan kata lain remaja tidak dapat dipisahkan dari dunia hiburan. Hal tersebut dapat mereka dapatkan dari handphoen mereka. Dulu handphoen memang digunakan hanya sebatas alat komunikasi yang efektif dan efisien baik melalui SMS ataupun melalui panggilan langsung. Namun seiring dengan perkembangan teknologi khususnya terobosan yang terus dilakukan vendor (perusahaan pembuat) hamdphone yang selalu berupaya untuk memperbarui teknologi ponsel yang mereka produksi dengan menambahkan fitur-fitur yang menarik khususnya bagi kalangan remaja yang tentu saja menarik bagi kalangan siswa SMU. Berkaitan
B. Dampak Penggunaan Handphone (HP) Di Kalangan Siswa
SMU Negeri 1 Kendari
Setelah bagian sebelumnya digambarkan bahwa pada kenyataannya dalam beberapa hal penggunaan handphone memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan Siswa SMU Negeri 1 Kendari sehari-hari. Hal ini tentu saja berkaitan dengan terjalinnya komunikasi yang efektif dan efisien, sebagai sarana untuk ajang perkenalan dan sosialisasi dengan orang-orang baru, sebagai prestise nilai diri bagi pemiliknya serta sebagai alat pemenuh kebutuhan akan hiburan. Disisi lain handphone telah menciptakan sebuah dunia baru yang mana di dalamnya, penggunanya secara sadar maupun tidak sadar merasa mengalami sisi negatif dari penggunaan handphone tersebut. Dalam pembahasan selanjutnya, peneliti akan menyoroti dampak penggunaan handphone dikalangan siswa, namun tidak dapat di pungkiri penggunaan handphone di kalangan siswa juga memiliki dampak yang negatif.
1. Dampak Positif Penggunaan Handphone Di Kalangan Siswa
Penggunaan handphone dikalangan siswa memang disadari oleh mereka memiliki sifat positif yang menunjang aktifitas kesadaran mereka. Berikut peneliti paparkan beberapa sisi positif penggunaan handphone di kalagan Siswa SMU Nergri 1 Kendari.
a. Memudahkan Proses Komunikasi
Penggunaan handphone di kalangan Siswa SMU Nergri 1 Kendari. Memudahkan mereka dalam berinteraksi sosial dengan teman sebayanya, dalam lingkungan pergaulan mereka maupun dengan orang tua dan keluarga
b. Memudahkan Pengawasan Anak Oleh Orang Tua
Anak dan orang tua menjalin peran yang berbeda dalam rumah tangga sebagai anak patut manghargai dan menghormati keberadaan mereka, belajar hingga kelak dapat membalas jasa orang tua, demikian pula orang tua akan selalu berupaya melakukan yang terbaik bagi anaknya, hal tersebut ditunjukkan dengan perasaan sayang, kahawatir dengan keadaan anak manakala mereka tidak biasa berada bersama-sama mereka, dalam hal ini orang tua tetap memberi kebebasan kepada anak untuk beraktifitas di luar rumah, bergaul dan mengaktualisasikan mengontrol aktifitas anak tersebut sehingga tetap bernilai positif bagi anak.
2. Dampak Negatif Penggunaan Handphone Dikalangan Siswa
SMU Negeri 1 Kendari.
Pengguna handphone dikalangan Siswa SMU Negeri 1 Kendari. Tidak dielakkan lagi ternyata juga memiliki sisi negatif, antara lain menimbulkan gaya hidup yang boros, mengganggu privasi orang lain, siswa menjadikan handphone untuk menikmati materi pornografi dan porno aksi (video porno) serta menstimulasi siswa untuk bergaya hidup mewah, berikut peneliti paparkan beberapa dampak negatif dari penggunaan handphone dikalangan Siswa SMU Negeri 1 Kendari.
a. Gaya Hidup Boros
Memiliki handphone, berarti harus menambah biaya tambahan yang harus di tanggung orang tua. Biasanya bagi siswa SMU di jatahkan selama sebulan mengapa demikian? Anak yang belum memiliki penghasilan sendiri akan membebankan biaya pembelian pulsa maupun penambahan fitur-fitur pada handphone kepada orang tua, hal ini menimbulkan gaya hidup yang cenderung boros. Berkaitan dengan hal tersebut dikalangan siswa berkembang istilah “Casingnya ji”, istilah ini mengacu pada tidak adanya pulsa pada sim card (kartu sim) yang di gunakan oleh handphone siswa,
b. Memudahkan Beredarnya Materi Pornografi Dan Porno Aksi
Handphone yang kelas menegah ataupun yang kelas atas seperti tipe-tipe dari Nokia 3650,3660,6600,N-gage, untuk kategori kelas menengah/middle-end) Nokia 3230, 6680, 6681, 7710, 7610. dan sederetan jenis handphone lainnya yang dimiliki oleh Siswa SMU Negeri 1 Kendari. Telah di lengkapi oleh fitur-fitur (fasilitas) seperti perekam video/gambar (video recoder) maupun perekam suara (voice recorder), yang di dukung dengan konektifitas (penghubung perangkat) berupa infra merah, bloetoot, maupun kabel USB, fasilitas handphone yang demikian memudahkan siswa untuk mentransfer (mengirim dan mengambil file/data dari computer kehandphone, maupun, dari nadphone ke handphone) sejumlah data-data yang bermuatan pornografi dan porno aksi dari komputer pribadi ke handphone maupun antar handphone
c. Handphone Sebagai Media untuk Menikmati Materi Pornografi Dan Porno Aksi
Akibat salah satu dampak negative dari penggunaan handphone siswa telah leluasa untuk menikmati materi-materi pornografi dan porno aksi tersebut
d. Menstimulasi Siswa Untuk Bergaya Hudup Mewah
Dulu handphone adalah barang yang mewah yang dimiliki oleh hanya kalangan tertentu saja, pengusaha, kalangan pejabat, ataupun orang-orang yang berasal dari tingkat ekonomi yang tinggi. Namun saat ini hampir semua kalangan telah memanfaatkan perangkat teknologi ini siswa sekolah, tukang beca, buruh pabrik, ibu rumah tangga, tukang sayur, bahkan pengguran sekalipun. Sehingga seakan-akan handphone menjadi kebutuhanyang primer bagi masyarakat.
Walaupun demikian penggunaan handphone dikalangan siswa sekolah cenderumg menstimulasi mereka untuk bergaya hidup mewah pandangan ini di dasarkan pada anggapan bahwa distribusi handphone yang masuk kepasar Indonesia cukup gencar bahkan dalam hitungan minggu sekitar dua atau tiga tipe handphone berbagai merek terus dipasarkan ke Indonesia.
Handphone yang seri 60 keatas atau kategori menegah keatas cukup banyak digunakan oleh siswa SMU Negeri 1 Kendari kendari handphone jenis ini harus di beli dengan harga jutaan rupiah keatas namun, harga yang tinggi tidak menyurutkan keingunan mereka untuk menikmati kecanggihan teknologi handphone keluaran terbaru
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan :
- Bagaimana gaya hidup siswa SMU Negeri 1 Kendari yang menggunakan handphone (HP). Mengenai gaya hidup bagi siswa SMU Negri 1 Kendari yakni memanfaatkan handphone sebagai alat komunikasi yang egektif dan efisien, yaitu dengan memanfaatkan fitur yang ada di dalam handphone yang mereka miliki yaitu SMS dan menelpon. Handphone sebagai sarana untuk ajang perkenalan dan sosialisasi dalam lingkungan pergaulan, handphone merupakan perangkat teknologi yang memperlancar hal tersebut, yakni proses perkenalan dengan orang-orang baru atau teman-teman baru. Selain sebagai alat untuk perkenalan handphone juga sebagai prestise bagi pemiliknya, yakni dalam pemilikan handphone siswa memacu diri untuk bergaya hidup meweah, biar terkesan tampil beda, jika siswa menggunakan handphone yang mewah atau dengan harga yang dua jutaan keatas. Handphone sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan entertainment (hiburan) kaum remaja tidak lepas akan hiburan khususnya siswa SMU Negeri 1 Kendari, siswa SMU mendapatkan hiburan, mereka memanfaatkan teknologi dari handphone yang mereka miliki, yakni dengan memutar MP3, ataupun dengan mendengarkan radio lewat handphone yang mereka miliki. Menanggapi positif mengenai keberadaan handphone tersebut serta telah memiliki pengetahuan mengenai penggunaan serta fungsi dan manfaat handphone, informasi dari media cetak maupun elektronik, dan informasi dari teman mereka. Sangat membantu guna memperdalam pengetahuan mereka juga tidak mau dibilang Gaptek. Berdasarkan dari pengetahuan mereka tentang fungsi fitur yang ada di dalam handphone, mereka bias memanfaatkan fungsi fitur tesebut dengan baik, tanpa mempengaruhi fungsi fitur yang lain.
- Dengan banyaknya handphone yang beredar di Indonesia khususnya di kota Kendari, remaja (SiswaSMU Negeri 1 Kendari) seakan tidak mau ketinggalan dengan tren handphone yang ada saat ini, dampak yang sangat berpengaruh adalah dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari siswa. Selain dampak negatif hanphone juga memiliki dampak positif sebagai mana yang di kemukakan oleh siswa. Manfaat handphone adalah sebagai media sosialisasi sekaligus komunikasi antara sesama teman. Dampak positif dari penggunaan handphone yakni memudahkan proses komunikasi denga sesame siswa ataupun dengan teman dan keluarga. Memudahkan pengawasan orangtua kepada anaknya.. selain dampak positif handphone juga memiliki dampak positif, yakni, siswa cenderung dengan gaya hidup yang boros, serta memudahkan beredarnya materi pornografi dan porno aksi, handphone sebagai media untuk menikmati materi pornografi dan pornoaksi, menstimulasi siswa untuk bergaya hidup mewah.
B. Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh pada pembahasan sebelumnya maka perlu di berikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dari banyaknya masalah yang timbul dari kepemilikan handphone oleh siswa maka pihak sekolah bersama orang tua siswa agar mengontrol penggunaan handphone yang di lakukan oleh siswa.
2. Untuk siswa sebaiknya menghindari menggunakan aplikasi yang kurang pantas, atau memasang video yang kurang wajar di dalam handphone yang mereka gunakan. Guna menghindari terjadinya tindakan yang tidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Armando, Nina, M.
2005, Remaja Gaul, http//www.majalahummi.com. 29.5.2006
Azmi, Fauzan.
2003, 350 Siswa Korea Selatan Mencontek Lewat SMS, http//www.komputeraktif.com. 29.5.2006
Budiharjo, Eko.
1994-1996, Menggugah Kesadaran budaya, Mitra Utama. Jakarta
Endraswara, Suwardi.
2003, Metodologi Penelitian Kebudayaan , Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Ihromi, T.O.
1999, Pokok-Pokok Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Irwanto, Puji,
2006, Life Style Remaja, Jakarta : Lintas Taranusa sarana, Diambil Dari Majalah Seluler. No. 26
Lasen, Amparo.
2004, Budaya Ber-"handphone, http//www.Pikiran Rakyat.com. 29.5.2006
Lury, Celia.
1998, Budaya Konsumen, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Nuryadi, Andra,
2002, Ponsel Dulu Sejuta Umat Sekarang Sejuta Fitur. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0412/02/telkom/1413382. 11.12. 2005
----------------.
Spradley, James P.
1997, Metode Etnografi, Tiara wacana, yogyakarta
Roni.
2005, Tonjolkan Pula Misi Edukatif, Remaja Rosdakarya Bandung
Wardana, DKK
Triyanto.Drs.Ms.M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar